Kamis, 16 Oktober 2014
On 05.14 by Unknown No comments
Jeritan
Bumiku
Dalam diam aku mulai pahami
Alam nusantara meronta, menahan keserakahan birahimu
Tiada ketenangan, tiada tentram
Kekalutan yang meraja terus meraja
Mencekam hati budak-budak Ilahi
Bumiku rusak tiada dipinta
Murka menelan beribu nyawa
Tanggung jawab serasa hilang, kalah oleh egomu
Ia bak berbilang namun tak berkata
Akankah kembali alam surga dunia ini?
Isak tangis rentaan penghuni alam memekik
Membahana
Menderu angin bersambut hadirnya derita
Rusaklah bumiku
Bumi tempat berpijak, tempat bergantung
Adakah kau mendengar
Jeritan nyawa melayang terkikis harapan
Air, angin, tanah menangis
Tak kuasa melawan kepedihan yang kau tarikan diatas kepuasanmu
Kau tuli, buta, bisu
Tak sadar, Engkaulah sang perusak itu
Perusak bumi nusantaraku
Dalam diam aku mulai pahami
Alam nusantara meronta, menahan keserakahan birahimu
Tiada ketenangan, tiada tentram
Kekalutan yang meraja terus meraja
Mencekam hati budak-budak Ilahi
Bumiku rusak tiada dipinta
Murka menelan beribu nyawa
Tanggung jawab serasa hilang, kalah oleh egomu
Ia bak berbilang namun tak berkata
Akankah kembali alam surga dunia ini?
Isak tangis rentaan penghuni alam memekik
Membahana
Menderu angin bersambut hadirnya derita
Rusaklah bumiku
Bumi tempat berpijak, tempat bergantung
Adakah kau mendengar
Jeritan nyawa melayang terkikis harapan
Air, angin, tanah menangis
Tak kuasa melawan kepedihan yang kau tarikan diatas kepuasanmu
Kau tuli, buta, bisu
Tak sadar, Engkaulah sang perusak itu
Perusak bumi nusantaraku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Mengenai Saya
go-go-go
TUJUAN tak akan pernah habis
tujuan hanya satu,dan hanya bisa diketahui oleh si individu itu sendiri kawan.
Blog Archive
Daftar Blog Saya
Halaman
Statistik
Diberdayakan oleh Blogger.

0 komentar:
Posting Komentar